NAMA : HELMI RAMLI
KELAS : X TP 2
TEKNIK
PEMESINAN
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN NEGERI 1 SUKABUMI
Jl. Kabandungan No. 90 Tlp. (0266)
222305 Fax. (0266) 233552 Sukabumi
433114
2012-2013
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas
laporan praktek kerja bangku ini dengan sebagai mana mestinya. Shalawat dan
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umat-umatnya hingga akhir jaman amin.
Banyak
kendala yang dihadapi oleh penulis yaitu saat melakukan praktek maupun dalam
pembuatan laporan praktek kerja bangku itu sendiri, namun dengan motivasi dan
semangat yang tinggi akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya.Tak
lupa ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua orang yang terlibat dan
mendukung dalam proses penyusunan laporan praktek kerja bangku ini.
Secara khusus penulis
sampaikan ucapan Terimakasih kepada :
-
Bapak Drs.Wahyuto, MT selaku Kepala SMKN
1 Sukabumi.
-
Bapak Drs. Maryoni selaku Ketua Komp.
Keahlian Teknik Pemesinan.
-
Bapak Dani Mardiyana S.Pd dan Bapak
Koclo Suryadi A.Md selaku guru dan pembimbing mata pelajaran Kerja Bangku.
-
Bapak Drs.Erwin RAF, M.Pd selaku Wali
kelas X Mesin 2.
-
Kedua Orang tua yang telah mendukung dan
memberikan bantuan dalam bidang moril maupun materil.
Penulis
berharap semoga laporan praktek kerja bangku ini dapat dijadikan suatu acuan
atau tolak ukur bagi penulis dan para
pembaca dalam melakukan praktek kerja bangku kedepannya.
Sukabumi,…..Mei 2013
Penulis,
Helmi
Ramli
NIS.
12131018561
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . .i
DAFTAR
ISI
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG. . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . .1
B.
TUJUAN. . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . 1
BAB
II LANDASAN TEORI
A.
Alat
yang digunakan dan fungsinya. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . 2
B.
Bahan yang digunakan . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
BAB
III LANGKAH KERJA MEMBUAT PALU
A.
Membuat
Kepala Palu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . 3
B.
Membuat
Tangkai Palu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . 5
C.
Membuat
Pasak. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . 6
D.
Pemasangan
Kepala dan Tangkai Palu . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
B.
Saran . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
BAB
I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Sesuai dengan misi SMKN 1 Sukabumi yaitu
Menciptakan tenaga kerja tingkat menengah yang professional dan ber-wawasan
global, untuk memenuhi tuntutan dunia industri atau berwirausaha, oleh karena
itu untuk menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan perkembangan
ilmu teknologi dan tuntutan dunia industri komp.keahlian Teknik Pemesinan terus
berusaha untuk memenuhi kebutuhan pembangunan dalam mempersiapkan tenaga kerja
terampil dan profesional yang tidak mungkin hanya dengan teori saja tapi juga
harus diikuti dengan uji kompetensi dan keterampilan siswa yang menjadi tolak
ukur kemampuan siswa-siswi dalam menggunakan peralatan-peralatan yang berkaitan
dengan dunia industri dalam menciptakan suatu produk yang berkualitas dan
bernilai ekonomi tinggi.
B. TUJUAN
Tujuan dibuatnya laporan praktek kerja bangku ini
adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru pembimbing dan guru mata
pelajaran kerja bangku guna melengkapi nilai praktek dan teori kerja bangku itu
sendiri, juga untuk dijadikan sebagai panduan dalam melakukan praktek pembuatan
benda kerja Palu.
BAB II LANDASAN TEORI
A. ALAT
YANG DIGUNAKAN DAN FUNGSINYA
Adapun alat yang
digunakan dalam proses pembuatan benda kerja palu ini adalah :
-
Gergaji besi, berfungsi untuk memotong
benda kerja pada saat pemotongan bahan.
-
Kikir,
berfungsi untuk memarut atau membentuk benda kerja sehingga berpermukaan
rata,cekung,cembung,menyiku dll.
-
Ragum, berfungsi untuk mencekam benda kerja.
-
Penyiku, berfungsi untuk memeriksa kesikuan
dan kerataan benda kerja.
-
Jangka Sorong, berfungsi untuk mengukur
panjang, lebar, kedalaman, dll
-
Penitik, berfungsi untuk menitik garis dan
pusat atau untuk menandai sesuatu.
-
Penggores, digunakan untuk menarik garis
lurus pada saat melukis benda kerja.
-
High gauge,
berfungsi untuk mngukur ketinggian dan menarik garis lurus pada saat melukis.
-
Amplas, digunakan untuk menggosok benda
kerja hingga berpermukaan halus dan mengkilat sebelum dilakukan elektro
plating.
-
Mesin Bor, digunakan untuk membuat lubang
pada benda kerja.
-
Stamp, berfungsi untuk memberikan tanda
pada benda kerja.
-
Spidol, berfungsi sebagai pelabur pada saat
pelukisan.
- BAHAN
YANG DIGUNAKAN
·
Bahan yang digunakan
dalam proses pembuatan kepala palu adalah Baja St 37 berukuran ᴓ 1 ¼ ” x 85 mm,
yang kemudian akan di kikir hingga berukuran
ln 22x80mm.
·
Sedangkan untuk bahan tangkai palu itu
sendiri adalah kayu berukuran panjang 35
cm, yang kemudian akan ditiruskan menjadi ukuran panjang 30 cm.
BAB III LANGKAH KERJA
MEMBUAT PALU
A. MEMBUAT
KEPALA PALU
Memotong Bahan
Langkah pertama dalam pembuatan
kepala palu ini adalah dengan melakukan pemotongan bahan menggunakan Gergaji
besi dengan sudut pemotongan pertama adalah , hingga menghasilkan
benda berukuran ᴓ 1 ¼ ” x 85 mm.
Meratakan kedua bidang muka benda kerja
Cara meratakan kedua bidang muka
ini adalah dengan cara mengikirnya, pertama-tama cekam bahan pada ragum,
pencekaman ini harus tegak lurus agar hasilnya rata dan menyiku, kemudian kikir
kedua muka bahan dengan cara kaki kiri didepan dan kaki kanan dibelakang sudut
kaki pada saat pengikiran adalah 15 dan 75. Pegang tangkai kikir dengan tangan kanan dan pegang ujung
kikir dengan tangan kiri pada posisi muka bahan, kemudian gerakan tangan maju
mundur secara beraturan. Periksa kerataan dan kesikuan benda dengan memakai
penyiku jika masih ada cahaya yang terlihat maka benda masih harus dikikir
sampai tidak ada cahaya yang terlihat,dan hingga benar-benar rata serta
menyiku.
Membuat benda kerja menjadi persegi
Setelah
kedua muka benda rata dan menyiku, kemudian ukur dengan high gauge diatas meja
rata dan lukis benda kerja hingga menjadi bentuk persegi dengan ukuran .. 22x80mm, setelah benda kerja dilukis berilah
garis kembali dengan menggunakan penggores kemudian buat titik dengan memakai
penitik pada sepanjang garis yang telah dilukis tadi ini bertujuan agar hasil
lukisan dapat bertahan lama dan tidak mudah hilang. Pasang benda kerja pada
ragum kikir benda kearah memanjang hingga benar-benar rata dan menyiku, setelah
bagian ini rata maka teruslah kikir
bagian yang lainnya hingga membentuk persegi/balok.
Meniruskan benda kerja
Setelah benda dibentuk menjadi
persegi, maka selanjutnya benda ditiruskan dengan cara dilukis terlebih dahulu
menggunakan high gauge,pelabur,dan penggores dengan panjang 33 mm dari ujung
benda kerja,setelah benda ditiruskan maka buatlah radius pada ujung benda kerja
yang ditiruskan, kemudian pada ujung benda kerja yang lainnya dibentuk champer
dengan radius 2 mm.
Mengebor benda kerja
Sebelum
melakukan pengeboran, benda kerja dilukis terlebih dahulu dibagian tengah
dengan menggunakan high gauge diatas meja rata, didalam pelukisan ini dibuat
dua titik pusat pengeboran dengan menggunakan penitik pusat. Tahap pengeboran
dilakukan dua kali pertama pengeboran dengan diameter mata bor 5 mm dan yang
kedua dengan mata bor 9 mm. Setelah dilakukan pengeboran maka akan terdapat dua
lubang pada bagian tengah benda kerja, kemudian kikir lubang tadi dengan
menggunakan kikir bulat hingga kedua lubang tersebut menyambung satu sama lain
dan membuat lubang berbentuk elips.
Finishing
Setelah melakukan tahapan pekerjaan diatas,
maka tiba lah ke tahap finishing atau tahap akhir dalam pembuatan kepala palu.
Tahap finishing ini adalah dengan mengamplas benda kerja palu tersebut sebelum
dilakukan pelapisan atau elektro plating, dalam proses pengamplasan ini
terdapat 3 tahap pengamplasan, tahap pertama yaitu dengan amplas kasar, tahap
kedua dengan amplas sedang, dan tahap ketiga dengan amplas halus. Setelah
proses pengamplasan selesai maka dilakukan stamping sesuai dengan no.absen dan
kelas masing-masing siswa, kemudian tahap akhir dari pembuatan kepala palu ini
adalah pelapisan atau electroplating dengan tujuan agar kepala palu tidak mudah
berkarat.
B.
MEMBUAT
TANGKAI PALU
v Pemotongan
bahan
Langkah pertama dalam pembuatan
tangkai palu ini adalah dengan melakukan pemotongan bahan kayu hingga berukuran
panjang 35 cm,dan berdiameter secukupnya.
v Pembentukan
tangkai
Setelah
melakukan pemotongan dengan ukuran tertentu, kemudian kayu dibentuk dengan
menggunakan golok, kikir, dan sugu hingga membentuk elips tirus memanjang
dengan ukuran panjang 30 cm, kemudian sesuaikan diameter kecil pada ujung tangkai
dengan lubang yang ada pada kepala palu, buat champer pada ujung tangkai palu
yang berdiameter besar. Gergaji kearah melintang pada ujung tangkai palu yang
berdiameter kecil ini bertujuan untuk memberi ruang untuk pasak saat semuanya
dipasangkan.
v Finishing
Terdapat dua tahap pekerjaan dalam
proses finishing ini diantaranya :
o
Pengamplasan tangkai hingga
benar-benar halus dan diberi tanda dengan cara stamping, stamp disini sama
dengan stamp yang ada pada kepala palu.
o
Pelitur/Pelapisan, Pemelituran ini
dilakukan dengan tiga tahapan, tahap pertama pelapisan dilakukan dengan melapis
seluruh bagian tangkai dengan menggunakan kuas, kemudian jemur hingga kering
dan kembali dilakukan pengamplasan, tahap kedua pelapisan hampir sama dengan
tahap pertama yaitu dengan melapis seluruh bagian tangkai dengan kuas lalu
dijemur hingga kering,hanya saja setelah pelapisan kedua ini tidak dilakukan
pengamplasan ulang, tahap ketiga dilakukan dengan melapis seluruh bagian
tangkai dengan menggunakan kain agar hasilnya lebih rata dan halus kemudian
dijemur hingga kering.
C. MEMBUAT
PASAK
Dibuatnya
pasak ini bertujuan untuk mengencangkan pemasangan antara kepala palu dengan
tangkai palu, langkah pembuatan pasak ini cukup sederhana yaitu pertama, dengan
melakukan pemotongan bahan plat dengan panjang secukupnya dan lebar sepanjang
lubang yang ada pada kepala palu. Kedua, lakukan pengikiran pada badan dan tepian
plat hingga membentuk tirus memanjang dan tirus menebal. Ketiga, lakukan
finishing dengan merapikan tepian dan badan plat hingga rata dan halus dengan
menggunakan amplas.
D. PEMASANGAN
Tahap
akhir dari semua proses praktek pembuatan benda kerja palu ini adalah
pemasangan antara tangkai, kepala palu dan pasak. Tahap pertama dalam
pemasangan palu ini adalah dengan cara memasangkan antara tangkai palu dan
kepala palu kemudian ditekan hingga ujung tangkai palu ini melewati batas
lubang yang ada pada kepala palu,kemudian pasangkan pasak pada celah yang ada
pada ujung tangkai palu dan dipukul dengan menggunakan palu hingga ketiganya
terpasang, jika masih ada pasak atau ujung tangkai yang melebihi batas lubang
kepala palu maka potonglah hingga semuanya pas dan terpasang dengan rapi.
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan
semangat yang tinggi dan motivasi ingin maju Alhamdulillah proses praktek kerja
bangku dan laporan ini dapat terselesaikan dengan cukup lancar meskipun
terdapat beberapa kendala yang penulis hadapi saat proses pembuatan benda kerja
palu ini, pembuatan benda kerja palu ini merupakan tugas utama mata pelajaran
kerja bangku disamping untuk melengkapi nilai praktek proses ini juga bertujuan
untuk melatih kedisiplinan,ketekunan,kesabaran,kemampuan, dan kecepatan dalam
bekerja untuk mempersiapkan karyawan-karyawan industri yang ulet dan
professional.
B. SARAN
Saran
yang ingin penulis sampaikan ini merupakan masukan bagi sekolah dan
komp.keahlian teknik Pemesinan untuk dapat menyediakan peralatan kerja bangku
yang lebih baik dan standar untuk siswa dalam melakukan praktek, karena saat
ini banyak sekali peralatan-peralatan yang sudah aus,dan sudah tidak layak
dipakai.
No comments:
Post a Comment