Plagiarism Semua yang lo mau disini ..!: PBB Organisasi Boneka Amerika Serikat ???

Sunday 13 July 2014

PBB Organisasi Boneka Amerika Serikat ???

Organisasi Dunia jajahan Amerika ...!!!


Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, keamanan internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan sosial, hak asasi dan pencapaian perdamaian dunia.
Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945, dengan Markas bertempat di New York, Amerika Serikat.
Sekretaris Jenderal PBB saat ini adalah Ban Ki-moon asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1 Januari 2007 , menggantikan Sekretaris Jendral terdahulu, yaitu Kofi Annan dari Ghana.

Liciknya Amerika ... !!!

'
Kenapa saya sebut Amerika Licikk ??? Inilah beberapa hal yang menjadi Sebab Amerika Licik..

1. Untuk Apa ada Dewan Keamanan PBB kalo semuanya takut sama AMERIKA ?
2. Untuk apa ada Musyawarah PBB kalo ujung - ujungnya ada Hak Veto Amerika ?
3. dan Apa penyebab Negara - negara di Dunia kesulitan untuk membantu bangsa Palestina? ya Amerika


yuk kita bahas satu persatu mengapa semuanya menjadi Amerika ?

1.Dewan Keamanan PBB  takut sama Amerika ???
        
Dewan Keamanan ditugaskan untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara. Jika organ-organ lain dari PBB hanya bisa membuat 'rekomendasi' untuk pemerintah negara anggota, Dewan Keamanan memiliki kekuatan untuk membuat keputusan yang mengikat bahwa pemerintah negara anggota telah sepakat untuk melaksanakan, menurut ketentuan Piagam Pasal 25. Keputusan Dewan dikenal sebagai Resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dewan Keamanan terdiri dari 15 negara anggota, yang terdiri dari 5 anggota tetap—Tiongkok, Prancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat—dan 10 anggota tidak tetap, saat ini , Bosnia dan Herzegovina, Brasil, Kolombia, Gabon, Jepang, Jerman, India, Lebanon, Nigeria, Portugal, dan Afrika Selatan. Lima anggota tetap memegang hak veto terhadap resolusi substantif tetapi tidak prosedural, dan memungkinkan anggota tetap untuk memblokir adopsi tetapi tidak berkuasa untuk memblokir perdebatan resolusi tidak dapat diterima untuk itu. Sepuluh kursi sementara diadakan selama dua tahun masa jabatan dengan negara-negara anggota dipilih oleh Majelis Umum secara regional. Presiden Dewan Keamanan diputar secara abjad setiap bulan.
Mengapa disebut licik ?? 
    14 September 2011 , Presiden otoritas Palestina Mahmoud Abbas Mengungkapkan Keinginan Negaranya menjadi Anggota tetap PBB, Saat ini, status Palestina di PBB adalah sebagai negara pengamat dan status ini merupakan status terendah dalam keanggotaan PBB. dengan status ini, palestina tidak diberikan hak voting, saat itu semua negara anggota ,Dewan Keamanan PBB termasuk Inggris,Perancis,China,Rusia Amerika Serikat semuanya setuju palestina masuk menjadi anggota tetap kecuali Amerika dan Israel,  hampir ada 200 negara anggota yang setuju , dan hanya Amerika dan Israel yang tidak setuju, tapi apalah daya karena Amerika memiliki hak veto terbesar dalam DK PBB, maka semua pendapat semua negara tidak diwujudkan oleh PBB, Mengapa demikian?  karena Amerika dikenal sebagai negara Adidaya(katanya...hehe). Mungkin semua negara takut diserang oleh Amerika padahal Rusia,China,Iran,Jepang dan negara maju lainnya juga punya teknologi Nuklir seperti Amerika....
  
2. Musyawarah PBB hancur gara-gara hak veto Amerika

Dalam Dewan Keamanan PBB, istilah hak veto sangat sering didengar. Hak veto adalah hak untuk membatalkan keputusan, ketetapan, rancangan peraturan dan undang-undang atau resolusi. Dalam sejarahnya, hak veto dimiliki oleh lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Negara itu ialah Amerika Serikat, Rusia (dahulu Uni Sovyet), Inggris, Perancis, Republik Rakyat Cina (menggantikan Republik China). Anggota tetap Dewan Keamanan PBB dipilih berdasarkan hasil Perang Dunia II. Kelima negara tersebut adalah pemenang dari Perang Dunia II.
Tujuan dari pemberian hak veto pada awalnya ialah untuk melindungi kepentingan para pendiri PBB, dimana hal tersebut hanya diperuntukkan bagi negara-negara yang memenangkan Perang Dunia II. Hak veto melekat pada kelima negara tersebut berdasarkan Pasal 27 Piagam PBB.
Selain anggota tetap, Dewan Keamanan PBB juga memiliki anggota tidak tetap yang berjumlah lima belas negara. Anggota tetap dan tidak tetap berbeda dalam pemilikan hak veto. Anggota tidak tetap tidak mempunyai hak veto. Masa jabatan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB adalah 2 (dua) tahun. Kebanyakan hasil keputusan dari hak veto ini banyak yang bertentangan dengan Piagam PBB maupun dalam hal kemanusiaan, dan inilah beberapa keputusan hak veto Amerika yang kontroversi dengan negara-negara anggota PBB lainnya...
  1. Penolakan Palestina menjadi Anggota tetap PBB
  2. Penolakan pembentukan pencari fakta kekejaman Israel saat menyerang kapal mavi marmara
  3. Penolakan Resolusi yang menyerukan untuk mengakhiri serangan Israel yang sedang berlangsung besar-besaran terhadap Jalur Gaza.
  4. Penolakan permintaan Israel untuk menghentikan semua operasi militer di Gaza utara dan mundur dari daerah tersebut.
    dll.  
     Jadi sebenarnya banyak sekali Resolusi PBB yang dirancang oleh Negara-negara anggota yang berusaha untuk membebaskan Palestina dari invasi Israel dan Amerika Serikat. Tetapi apalah daya semua itu kalau hanya jadi wacana yang ditolak oleh Amerika sebagai pemegang Hak Veto tertinggi dalam PBB.

    3.Penyebab Susahnya Bantuan masuk ke Palestina




    Target Israel 

    Israel sering kali berdalih bahwa agresi militer ke Jalur Gaza terpaksa dilakukan sebagai bentuk pembelaan diri dari ancaman serangan roket kelompok militan Palestina di Jalur Gaza. Namun, benarkah dalih itu? Jika kita telaah lebih jauh paling tidak ada dua target utama yang hendak dicapai Israel melalui agresi militer ke Jalur Gaza.

    Pertama, dengan melancarkan agresi militer ke Jalur Gaza, Israel ingin menciptakan opini publik dunia internasional bahwa penguasaan Hamas terhadap Jalur Gaza telah membuat agenda dunia internasional pendirian Negara Palestina merdeka semakin sulit dicapai. Jika opini publik itu berhasil diciptakan, mimpi lama Israel agar persenjataan Hamas dilucuti total akan mendapatkan justifikasi. Pelucutan senjata itu diharapkan dapat membebaskan Israel dari ancaman serangan-serangan roket Hamas.

    Kedua, agresi militer ke Jalur Gaza juga dimaksudkan untuk pengaruh Iran di Palestina. Sudah menjadi rahasia umum selama ini Hamas mendapatkan dukungan moral dan politik dari Iran. Bagi Iran, kehadiran Hamas diperlukan guna membendung hegemoni Israel di Timur Tengah. Keberadaan Hamas di Palestina membuat Israel tidak akan dapat dengan leluasa mengusik program nuklir Iran.

    Dukungan Amerika Serikat 

    Keberanian Israel melancarkan agresi militer di Jalur Gaza tentu tidak datang begitu saja, tanpa adanya dukungan moral dan politik dari Amerika Serikat selaku sekutu utama. Dalam rapat darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa guna membahas eskalasi kekerasan di Gaza, Amerika Serikat menyatakan dukungan terhadap hak Israel untuk membela diri dalam menghadapi serangan-serangan roket kelompok militan Palestina.

    Sudah menjadi rahasia umum bahwa Israel telah sejak lama menjadi sekutu dekat Amerika Serikat. Kedekatan itu antara lain dapat dilihat dari bantuan militer Amerika Serikat kepada Israel. Pada Agustus 2007, kedua negara memperbarui memorandum of understanding (MoU) mengenai bantuan militer. Melalui MoU itu, Amerika Serikat bersedia untuk memberikan bantuan militer kepada Israel senilai USD 30 miliar dalam jangka waktu 10 tahun.

    Sebelumnya, Israel menerima bantuan militer dari Amerika Serikat sebesar USD 2,4 miliar per tahun. Dengan kesepakatan baru itu, Israel mendapatkan tambahan dana sebesar USD 600 juta per tahun. Patut dicurigai––sebagaimana Israel––Amerika Serikat juga memiliki target-target tersendiri yang hendak dicapai melalui konflik di Jalur Gaza.

    Pertama, Amerika Serikat ingin menciptakan opini publik dunia internasional bahwa kegagalan untuk mewujudkan pendirian Palestina merdeka pada empat tahun pertama masa pemerintahan Barack Obama lalu, bukan disebabkan ketidakseriusan Amerika Serikat selaku penggagas solusi dua negara, melainkan lebih diakibatkan tindakan-tindakan tidak bersahabat Hamas selaku penguasa di Jalur Gaza.

    Kedua, Amerika Serikat ingin menghapus pengaruh Iran di Palestina. Untuk merealisasikan hal itu, Amerika Serikat lebih memilih untuk tidak terjun langsung, tetapi dengan memanfaatkan permusuhan antara Israel dan Hamas. Jika Hamas dapat dilenyapkan, otomatis pengaruh Iran di Palestina akan turut hilang. Hilangnya pengaruh Iran di Palestina tentu turut mengakibatkan berkurangnya pengaruh Negeri Mullah itu di Timur Tengah.

    Dengan begitu, program nuklir Iran pun akan semakin mudah untuk digagalkan. Ketiga, dukungan Amerika Serikat terhadap Israel dalam konflik di Jalur Gaza, juga ditujukan untuk menjaga eksistensi Israel sebagai instrumen utama pelaksana segala kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah. Jika eksistensi Israel di Timur Tengah tidak terus dijaga, dikhawatirkan ambisi besar Amerika Serikat untuk menguasai sumber-sumber minyak di Timur Tengah tidak akan dapat diwujudkan. 

    Timur Tengah adalah Gudangnya Minyak Bumi terbesar di Dunia , kita semua tahu bahwa pengahsil Minyak terbesar saat ini adalah sebagian besar dari negar-nagara Arab , maka tidak heran jika Amerika selalu mengintervensi negara-negara islam di Timur Tengah itu semua untuk menguasai Ladang - ladang minyak tersebut, 

    Penguasaan terhadap sumber-sumber minyak itu memiliki nilai strategis bagi Amerika Serikat guna memenangkan persaingan di dunia industri internasional, apalagi dalam situasi krisis dan resesi ekonomi saat ini. Inilah target-target strategis yang hendak dicapai Israel dan Amerika Serikat melalui konflik di Jalur Gaza.
    Mengapa Mesir setengah hati membantu Palestina?
      
      Kita ketahui bersama saat ini banyak warga palestina yang mengungsi ke Mesir dan banyak relawan dari berbagai negara keluar masuk perbatasan Rafah untuk misi kemanusiaannya, tapi mengapa Mesir seperti setengah hati membantu Palestina ? Usut diusut ternyata Militer Mesir saat ini didanai oleh Pemerintah Amerika. Sungguh Licik bukan ?

    Mengapa Yordan, Turki, dan Arab Saudi tidak Ikut berperang dengan Israel ?

      Ketiga Negara tersebut mempunyai hubungan diplomasi yang baik dengan Amerika , maka Ketiga Negara ini menjadi bingung sendiri bagaimana cara menolong Palestina, Hingga saat ini baru bantuan Makanan,Obat-obatan,alat medis lainnya yang dapat mereka berikan pada Palestina.

    Mengapa Negara besar seperti Inggris,Jerman,dan Rusia tidak membantu Israel ?

    Ternyata Ketiga negara ini adalah mitra terbaik Negara Israel dalam berbagai bidang termasuk diplomasi dan perdagangan senjata.

    Lalu kemana negara - negara Islam lainnya ?

     Semuanya ingin membantu , ingin menolong , tapi apalah daya jika yang ada dibelakang Israel itu ada Amerika dan sekian negara yang saya sebutkan seperti diatas tadi, hingga saat ini anggota Liga Arab masih bungkam mengenai masalah ini, Iran yang mempunya teknologi Nuklir, Ahmadinejad baru mengecam perbuatan Israel, Apakah dengan mengecam saja bisa mengubah keadaan ? sudah pasti jawabannya tidak.

    Bagaimana peran Indonesia ?

    Indonesia saat ini terhitung sudah banyak membantu Palestina, mulai dari Pembangunan Rumah Sakit di Palestina melalui lembaga MER - C  yang sudah mengirimkan banyak relawannya ke palestina, Kedua Indonesia sudah memprakarsai berkumpulnya negara - negara Non blok dan Negara - negara Islam lainnya untuk membahas masalah Gaza ini. Indonesia memprakarsai kegiatan tersebut bukan tanpa sebab, ini dilakukan setelah Dewan Keamanan PBB Gagal mencapai kata Sepakat untuk membuat Resolusi untuk Gaza.



    Saat ini kita hanya bisa berdo'a agar negara-negara yang mempunyai andil di dalam masalah ini , dapat menyelesaikan masalah palestina secepatnya ..!! ini memang sulit karena PBB hanyalah Organisasi Boneka yang dikendalikan oleh Amerika . Akan sampai kapan masalah ini akan berakhir ? WALLAHUALAM'....

    Thanks....







1 comment: