Plagiarism Semua yang lo mau disini ..!: Sejarah Panjang Konflik Israel VS Palestina

Thursday, 10 July 2014

Sejarah Panjang Konflik Israel VS Palestina


         Saat ini kita ketahui bersama bahwa baru - baru ini Israel kembali melakukan Agresi militernya terhadap Palestina yang merupakan Konflik berkepanjangan dari  Perang Dunia II. Bagaimana Sejarah Perang antara keduanya hingga saat ini menjadi berita berita terheboh dan terramai di dunia.? Saya akan mencoba untuk memberikan sedikit informasi mengenai sejarah perang antar keduanya...



Konflik Israel-Palestina, bagian dari konflik Arab-Israel yang lebih luas, adalah konflik yang berlanjut antara bangsa Israel dan bangsa Palestina.
Konflik Israel-Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seolah-olah seluruh bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi yang berkebangsaan Israel) memiliki satu pandangan yang sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. Di kedua komunitas terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara sekular yang mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.
2 November 1917. Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang dipandang pihak Yahudi dan Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di Palestina.

1920-1948: Mandat Britania atas Palestina

Revolusi Arab dipimpin Amin Al-Husseini. Tak kurang dari 5.000 warga Arab terbunuh. Sebagian besar oleh Inggris. Ratusan orang Yahudi juga tewas. Husseini terbang ke Irak, kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.
Sebenarnya Israel adalah Suatu kelompok Yahudi yang hidup berdampingan di Negara Palestina , tetapi karena berbagai perselisihan antara keduanya dan juga Israel mendapatkan dukungan dari negara Adidaya yaitu Amerika Serikat, hingga pada Tanggal 14 Mei Mei 1948 Israel Secara sepihak memproklamirkan diri sebagai negara Israel (Yahudi). Inggris hengkang dari Palestina. Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yordania, dan Arab Saudi menabuh genderang perang melawan Israel, Tetapi tepat sehari setelah Deklarasi Pembentukan Negara tersebut Amerika Serikat Secara resmi MENGAKUI berdirinya negara ISRAEL .


  • Tujuan Lain Israel dan Amerika Serikat  

   Setelah memproklamirkan dirinya sebagai sebuah negara Israel terus berusaha menjadi negara yang berkuasa di Timur Tengah . Pertumbuhan Penduduk Israel Berkembang sangat cepat ,politik Pertahanan Ideologi Israel semakin merajalela, dengan bantuan Amerika Serikat Israel terus melancarkan serangan - serangan terhadap palestina .
  Kalau hanya masalah ideologi,Agama dan keyakinan saja yang melandasi perselisihan ini, itu hanyalah opini isapan jempol belaka , karena nyatanya Israel punya maksud dan tujuan lain terhadap Palestina diantaranya :
        1. Pertambangan Minyak , Palestina merupakan bagian dari negara -  negara Arab penghasil minyak terbesar di timur tengah , maka tidak heran Amerika dan israel gencar melancarkan serangan demi menguasai pertambangan minyak ini.
        2.  Luas Wilayah , Israel saat ini sudah hampir mencaplok 50% bagian negara Palestina , tapi Zionis tidak puas mereka terus melancarkan serangan demi memperluas wilayahnya karena pertumbuhan pemduduk Israel yang sangat cepat.
       3. Perang politik,  Israel terus berperang dengan negara - negara arab adalah hasil dari kesepakatan mereka dengan Amerika Serikat , maka tidak lain Israel juga membantu USA untuk menguasai Timur tengah .

 Dukungan Amerika Serikat 
Keberanian Israel melancarkan agresi militer di Jalur Gaza tentu tidak datang begitu saja, tanpa adanya dukungan moral dan politik dari Amerika Serikat selaku sekutu utama. Dalam rapat darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa guna membahas eskalasi kekerasan di Gaza, Amerika Serikat menyatakan dukungan terhadap hak Israel untuk membela diri dalam menghadapi serangan-serangan roket kelompok militan Palestina.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Israel telah sejak lama menjadi sekutu dekat Amerika Serikat. Kedekatan itu antara lain dapat dilihat dari bantuan militer Amerika Serikat kepada Israel. Pada Agustus 2007, kedua negara memperbarui memorandum of understanding (MoU) mengenai bantuan militer. Melalui MoU itu, Amerika Serikat bersedia untuk memberikan bantuan militer kepada Israel senilai USD 30 miliar dalam jangka waktu 10 tahun.

Sebelumnya, Israel menerima bantuan militer dari Amerika Serikat sebesar USD 2,4 miliar per tahun. Dengan kesepakatan baru itu, Israel mendapatkan tambahan dana sebesar USD 600 juta per tahun. Patut dicurigai––sebagaimana Israel––Amerika Serikat juga memiliki target-target tersendiri yang hendak dicapai melalui konflik di Jalur Gaza.

Pertama, Amerika Serikat ingin menciptakan opini publik dunia internasional bahwa kegagalan untuk mewujudkan pendirian Palestina merdeka pada empat tahun pertama masa pemerintahan Barack Obama lalu, bukan disebabkan ketidakseriusan Amerika Serikat selaku penggagas solusi dua negara, melainkan lebih diakibatkan tindakan-tindakan tidak bersahabat Hamas selaku penguasa di Jalur Gaza.

Kedua, Amerika Serikat ingin menghapus pengaruh Iran di Palestina. Untuk merealisasikan hal itu, Amerika Serikat lebih memilih untuk tidak terjun langsung, tetapi dengan memanfaatkan permusuhan antara Israel dan Hamas. Jika Hamas dapat dilenyapkan, otomatis pengaruh Iran di Palestina akan turut hilang. Hilangnya pengaruh Iran di Palestina tentu turut mengakibatkan berkurangnya pengaruh Negeri Mullah itu di Timur Tengah.

Dengan begitu, program nuklir Iran pun akan semakin mudah untuk digagalkan. Ketiga, dukungan Amerika Serikat terhadap Israel dalam konflik di Jalur Gaza, juga ditujukan untuk menjaga eksistensi Israel sebagai instrumen utama pelaksana segala kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah. Jika eksistensi Israel di Timur Tengah tidak terus dijaga, dikhawatirkan ambisi besar Amerika Serikat untuk menguasai sumber-sumber minyak di Timur Tengah tidak akan dapat diwujudkan.

Penguasaan terhadap sumber-sumber minyak itu memiliki nilai strategis bagi Amerika Serikat guna memenangkan persaingan di dunia industri internasional, apalagi dalam situasi krisis dan resesi ekonomi saat ini. Inilah target-target strategis yang hendak dicapai Israel dan Amerika Serikat melalui konflik di Jalur Gaza.

1948-1967

3 April 1949. Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata. Israel mendapat kelebihan wilayah 50 persen lebih banyak dari yang diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.

1967-1993

1993-2000: Proses perdamaian Oslo


Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat berjabat tangan ,dipantau oleh Bill Clinton, pada penandatanganan Persetujuan Oslo pada 13 September 1993
13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai".
28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.
September 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa.
  • 18 Januari 1997 Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron, Tepi Barat.
  • Perjanjian Wye River Oktober 1998 berisi penarikan Israel dan dilepaskannya tahanan politik dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal penjualan senjata ilegal.
  • 19 Mei 1999, Pemimpin partai Buruh Ehud Barak terpilih sebagai perdana menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian.

2000-sekarang: Intifada al-Aqsa


Peta wilayah Tembok    Pemisah Israel.
Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai.
  • KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel
  • Maret-April 2002 Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.
  • Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.
  • 9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004
  • Peta menuju perdamaian
  • Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
  • Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.
  • Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
  • Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
  • November 2008 Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
  • Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil berjatuhan. [1]
  • Mei 2010 Israel mem-blokede seluruh jalur bantuan menuju palestina
  • 30 Mei 2010 Tentara Israel Menembaki kapal bantuan Mavi Marmara yang membawa ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk palestina. 

Situasi saat ini

Sejak Persetujuan Oslo, Pemerintah Israel dan Otoritas Nasional Palestina secara resmi telah bertekad untuk akhirnya tiba pada solusi dua negara. Masalah-masalah utama yang tidak terpecahkan di antara kedua pemerintah ini adalah:
Masalah pengungsi muncul sebagai akibat dari perang Arab-Israel 1948. Masalah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur muncul sebagai akibat dari Perang Enam Hari pada 1967.
Selama ini telah terjadi konflik yang penuh kekerasan, dengan berbagai tingkat intensitasnya dan konflik gagasan, tujuan, dan prinsip-prinsip yang berada di balik semuanya. Pada kedua belah pihak, pada berbagai kesempatan, telah muncul kelompok-kelompok yang berbeda pendapat dalam berbagai tingkatannya tentang penganjuran atau penggunaan taktik-taktik kekerasan, anti kekerasan yang aktif, dll. Ada pula orang-orang yang bersimpati dengan tujuan-tujuan dari pihak yang satu atau yang lainnya, walaupun itu tidak berarti mereka merangkul taktik-taktik yang telah digunakan demi tujuan-tujuan itu. Lebih jauh, ada pula orang-orang yang merangkul sekurang-kurangnya sebagian dari tujuan-tujuan dari kedua belah pihak. Dan menyebutkan "kedua belah" pihak itu sendiri adalah suatu penyederhanaan: Al-Fatah dan Hamas saling berbeda pendapat tentang tujuan-tujuan bagi bangsa Palestina. Hal yang sama dapat digunakan tentang berbagai partai politik Israel, meskipun misalnya pembicaraannya dibatasi pada partai-partai Yahudi Israel.
Mengingat pembatasan-pembatasan di atas, setiap gambaran ringkas mengenai sifat konflik ini pasti akan sangat sepihak. Itu berarti, mereka yang menganjurkan perlawanan Palestina dengan kekerasan biasanya membenarkannya sebagai perlawanan yang sah terhadap pendudukan militer oleh bangsa Israel yang tidak sah atas Palestina, yang didukung oleh bantuan militer dan diplomatik oleh A.S. Banyak yang cenderung memandang perlawanan bersenjata Palestina di lingkungan Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai hak yang diberikan oleh persetujuan Jenewa dan Piagam PBB. Sebagian memperluas pandangan ini untuk membenarkan serangan-serangan, yang seringkali dilakukan terhadap warga sipil, di wilayah Israel itu sendiri.

 Korban Perang antar Keduanya

 Korban konflik antara Palestina dan Israel saat ini semakin meluas dan semakin bertambah banyak,.. Ironisnya banyak korban - korban tidak berdosa dalam pertempuran ini seperti Anak dibawah Umur, Balita, Anak - Anak. bahkan Bayi sekalipun,  Zionis Israel melakukan serangan tanpa pandang bulu, mereka menyerang permukiman, Sekolah , Tempat Ibadah, dan yang paling menyedihkan mereka juga menyerang dan meluluhlantahkan Rumah Sakit yang menjadi pusat pengobatan bagi korban yang lainnya !!!SUNGGUH BIADAB ISRAEL!!!  .....
   Berikut saya berikan sebagian gambaran korban - korban jiwa dari Perang tersebut !!





Korban sipil yang tewas akibat konflik Israel-Palestina, data berasal dari B'tselem dan Kementerian Luar Negeri Israel antara tahun 1987 hingga 2010
(angka dalam tanda kurung merupakan korban yang berusia di bawah 18 tahun)

TAHUN
KEMATIAN
PALESTINA
ISRAEL
2011
118 (13)
11 (5)
2010
81 (9)
8 (0)
2009
1034 (314)
9 (1)
2008
887 (128)
35 (4)
2007
385 (52)
13 (0)
2006
665 (140)
23 (1)
2005
190 (49)
51 (6)
2004
832 (181)
108 (8)
2003
588 (119)
185 (21)
2002
1032 (160)
419 (47)
2001
469 (80)
192 (36)
2000
282 (86)
41 (0)
1999
9 (0)
4 (0)
1998
28 (3)
12 (0)
1997
21 (5)
29 (3)
1996
74 (11)
75 (8)
1995
45 (5)
46 (0)
1994
152 (24)
74 (2)
1993
180 (41)
61 (0)
1992
138 (23)
34 (1)
1991
104 (27)
19 (0)
1990
145 (25)
22 (0)
1989
305 (83)
31 (1)
1988
310 (50)
12 (3)
1987
22 (5)
0 (0)
TOTAL
7978 (1620)
1503 (142)
Sungguh  Angka yang fantastis bukan???

Indonesia saat di Pimpin oleh Gus Dur , Pernah akan mengakui Berdirinya negara Israel, asal antara Israel dan Palestina dapat berdamai, tapi wacana tersebut tidak  terralisasikan karena memang di dalam Alqur'an pun sudah ditetapkan bahwa Yahudi akan terus berperang dengan Islam selama Islam belum mengikuti jejak merekaa???

Apa yang Harus kita Lakukan ..???

 عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال:سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ((من رأى منكم منكرا فليغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان))  رواه مسلم
artinya: Dari abu sa’id alkhudriy radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: saya pernah mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “barang siapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, jika tidak bias, maka dengan lisannya, jika tidak bias maka dengan hatinya. maka yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman” (diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shohihnya pada kitab al-iman bab bayaanu kaunin nahyi ‘anil munkar minal iman 49/78)

   Dari hadits di atas jelas .. bahwa dijelaskan jika kita tidak bisa mencegah kemunkaran dengan tangan(perbuatan), maka bisa dengan lisan, jika tidak bisa maka bisa dengan hati (do'a).
Saat ini Israel melancarkan serangan dengan berbagai macam senjata canggih Amerika, jika membantu Palestina dengan perbuatan maka orang-orang yang berpengaruhlah yg dapat melakukannya,..  jika dengan Lisan.. Telah banyak di berbagai negara termauk Indonesia yang telah melakukan Demo,Unjuk Rasa demi menyalurkan Aspirasi,dan keinginannya terhadap bangsa Palestina ,.. Maka hal yang paling mudah untuk membantu adalah dengan hati yaitu Berdo'a.. kita berharap konflik ini dapat segera selesai .. berdoa'a agar orang - orang yg berpengaruh dapat melakukan langkah konkrit dalam menyelesaikan masalah ini.. jangan berpikir jika do'a kita sia-sia karena Allah telah berfirman : 
              ” Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak”  (QS Ibrahim 42).

   Oleh karena itu marilah kita merapatkan Barisan demi terciptanya Perdamaian dan Ketentraman antara sesama umat Beragama...!!!! Salam Damai untuk Palestina !!!  Helmi Ramli 

No comments:

Post a Comment